Just the way you are :
TILANGA, Wisata Permandian di Toraja
Tilanga adalah sebuah kolam alami yang jauh dari hingar bingar kota. Terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun, lengkap dengan bunyi-bunyian alam. Sederhana, apa adanya. Tapi itulah daya tarik Tilanga. Sejuk dan menentramkan.
Pemandian alami Tilanga terletak di Desa Sarira, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia. Jaraknya sekitar 13 kilometer sebelah selatan kota Rantepao atau 13 kilometer sebelah utara kota Makale.
Pemandian ini adalah kolam alam dengan sumber mata air di dalamnya. Ukurannya cukup luas, sekitar 15 x 25 meter dengan kedalaman sekitar tiga hingga lima meter di bagian tertentu. Bentuknya cerukan pada cadas tidak beraturan. Sebagian kolam didominasi batu alam yang langsung menyambung dengan dinding batu disekelilingnya.
Yang unik dari obyek ini, ikan Moa (spesies belut) berukuran selengan bagian bawah orang dewasa berenang dengan bebasnya. Tidak terganggu oleh manusia yang berada satu kolam dengan mereka. Boleh dicandai atau diberi makan. Tapi jangan ditangkap dan dibawa pergi. Penduduk asli di sana akan marah karena belut-belut itu dianggap sebagai binatang yang sakral.
Tak jauh dari kolam, tersedia sebuah tempat ganti pakaian. Tapi, namanya juga pemandian alami, pengelolanya tidak menyediakan persewaan pakaian renang. Jika membawa pakaian ganti, nyebur saja langsung dan rasakan kesejukannya.
TILANGA, Wisata Permandian di Toraja
Tilanga adalah sebuah kolam alami yang jauh dari hingar bingar kota. Terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun, lengkap dengan bunyi-bunyian alam. Sederhana, apa adanya. Tapi itulah daya tarik Tilanga. Sejuk dan menentramkan.
Pemandian alami Tilanga terletak di Desa Sarira, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia. Jaraknya sekitar 13 kilometer sebelah selatan kota Rantepao atau 13 kilometer sebelah utara kota Makale.
Pemandian ini adalah kolam alam dengan sumber mata air di dalamnya. Ukurannya cukup luas, sekitar 15 x 25 meter dengan kedalaman sekitar tiga hingga lima meter di bagian tertentu. Bentuknya cerukan pada cadas tidak beraturan. Sebagian kolam didominasi batu alam yang langsung menyambung dengan dinding batu disekelilingnya.
Yang unik dari obyek ini, ikan Moa (spesies belut) berukuran selengan bagian bawah orang dewasa berenang dengan bebasnya. Tidak terganggu oleh manusia yang berada satu kolam dengan mereka. Boleh dicandai atau diberi makan. Tapi jangan ditangkap dan dibawa pergi. Penduduk asli di sana akan marah karena belut-belut itu dianggap sebagai binatang yang sakral.
Tak jauh dari kolam, tersedia sebuah tempat ganti pakaian. Tapi, namanya juga pemandian alami, pengelolanya tidak menyediakan persewaan pakaian renang. Jika membawa pakaian ganti, nyebur saja langsung dan rasakan kesejukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar